Teroris

Teror.. Itulah kata yang bisa diartikan sebagai kegiatan individual atau sekelompok orang (bisa juga terorganisir) untuk membuat suasana ketakutan bagi orang yang akan diteror. SMS atau pesan singkat dari handphone yang isinya kurang lebih sama yang bisa membuat orang yang menerimanya menjadi katakutan bisa dikatakan pula sebagai sebuah teror.

Berbagai macam cara seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan dan membuat suasana menjadi kalut, ancaman lewat SMS, telephone gelap, yang lebih kentara lagi dengan cara membunuh orang-orang yang tidak disukai/disenangi atau orang-orang yang tidak sepaham, bisa juga dengan melakukan aksi balas dendam terhadap seseorang, golongan atau orang yang berasal dari negara tertentu.

Teror di Indonesia yang dilakukan oleh sekelompok orang atau kelompok militan islam yang menamakan dirinya atau organisasinya Jemaah Islamiah yang katanya ada hubungannya dengan Al Qaeda yang mana kita ketahui sangat membenci negara-negara yang mendukung negara Israel. Sedang kelompok - kelompok lain yang ada didalam negeri menggunakan ideologi serupa yang bertujuan untuk mendirikan sebuah negara.

Manusia

Setiap manusia atau orang yang kita kenal sudah pasti akan mengajarkan sesuatu hal kepada kita, hal ini akan terjadi apabila kita memiliki pikiran yang cukup terbuka dan menerima serta menghargai orang tersebut sebagai jiwa manusia yang seutuhnya, mencari elemen-elemen yang terpenting dari mereka, mendengarkan dengan seksama dan mempraktikkan seni mendengar yang efektif.

Bagaimana dengan orang atau manusia yang memiliki serta mempunyai pengaruh negatif. Apa yang dapat kitan pelajari dari pikirtan-pikiran orang tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat, orang akan cepat sekali mencap atau meng kategorikan serta mengelompokkan manusia-manusia menjadi kelompok - kelompok tertentu sesuai dengan pikiran dan perilaku mereka, ada yang mengelompokkan manusia dalam kelompok orang-orang bodoh, kelompok sampah masyarakat, kelompok aliran tertentu ideologi dan politik dan sebagainya.

Padahal apabila kita bisa memahami sifat-sifat individual dan unik dari jiwa manusia, tidak mendiskreditkan, memojokkan serta mencap mereka, maka apa yang kita dapat ? Pasti banyak dan tak terhingga yang akan kita dapat dari mereka. Pada akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa orang atau manusia adalah sumber daya yang paling hebat.


PARA KOMANDO


Itulah sedikit dialog dalam buku Pejalananan Seorang Prajurit "PARA KOMANDO" antara Presiden Soeharto dengan Letjen Sintong Panjaitan yang waktu itu menjabat sebagai Panglima Kodam IX Udayana. Sebagai Pangdam ia mengambil resiko untuk menyampaikan permohonan rakyat Timor Timur kepada Presiden walaupun saran tersebut ditolak mentah-mentah oleh Presiden.

Lahir di tanah batak tepatnya Tarutung pada tanggal 4 September 1940 dengan nama lengkap Sintong Hamonangan Panjaitan, lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) Angkatan 63 dan merupakan salah satu perwira yang banyak melaksanakan operasi tempur. Mulai dari operasi menumpas DI/TII di Sulsel dan Sulteng, G30S/PKI di Jakrata tahun 1965, Operasi Antiteror Pembajakan Pesawat DC 10 Garuda "Woyla" milik Indonesia di Bandara internasional Don Muang Bangkok tahun 1981, dan akhirnya dicopot sebagai Pangdam IX Udayana karena tersandung dengan "Insiden 12 Nopember 1991" di Dili yang lebih terkenal dengan nama Peristiwa Santa Cruz.

Apa yang menarik dari buku "Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando" mulai dari operasi-operasi tempur yang pernah dilaksanakan dan kontroversi peristiwa Maret 1983 atas perintah seorang Wakil Komandan berpangkat Kapten ingin mengamankan, mengambil "menculik" beberapa periwira tinggi ABRI, mirip dengan conter coup yang dilakukan Letkol Untung Komandan batalyon I/Kawal (G30S/PKI Tahun 1956).

Pistol Th. 2010

Sebuah bencana apabila senjata diperjual belikan secara bebas dan dapat dimiliki oleh semua kalangan tanpa didukung dengan aturan yang sangat ketat.

Senjata akan menjadi bencana besar apabila ada ditangan orang-orang yang tidak terlatih menngunakannya, tetapi ada di banyak negara (48 negara) masyarakat sipilnya dipermudah dan dibolehkan membawa, menyimpan dan memiliki senjata api untuk jenis - jenis tertentu saja.

Kalau berbicara senjata pasti anda suka pistol yg satu ini 12 - PB1 OSS. selain mematikan senjata ini dilengkapi dengan mata pisau seperti bayonet kecil dibawah larasnya yang tidak lain fungsinya untuk mengoyak jantung lawan apabila dalam keadaan terdesak. Dengan desain yang apik selintas kelihatan seperti pistol mainan.

Anda ingin meng-koleksi pistol ini sebagai koleksi pribadi atau sebagai pajangan dalam kamar anda, tunggu dulu ada aturan mainya, untuk sementara koleksi dulu foto-fotonya.

(dari berbagai sumber)

Miras Oplosan

Hati-hati yang suka dan demen dengan minum-minuman keras beralkohol tinggi, akhir-akhir ini banyak sekali korban bahkan nyawanya melayang akibat dari menenggak minum keras oplosan.

Ntah dicampur apa sehingga penikmat-penikmat minuman ini terengut nyawanya. Mungkin iseng-iseng atau karena ingin lebih melayang apabila minuman yang sudah mengandung alkohol ditambah lagi dengan suplemen sehingga si peminumnya benar-benar melayang tidak kembali lagi.

Bukan rahasia umum lagi penjual minuman keras ini bahkan secara terang-terangan menjualnya dipinggir jalan bahkan sampai ke plosok-plosok kampung minuman keras sudah beredar luas. Sampai saat ini kelihatannya belum ada tindakan dari aparat penegak hukum untuk menertibkan bahkan memberangus produsen dari minuman oplosan ini. Apakah menunggu beratus - ratus korban lagi yang akan melayang terbang tinggi hingga tak kembali lagi.

Sang Peniup Pluit / Whistle Blower

Hari ini tanggal 10 Mei 2010 sejarah akan mencatat seorang Komjen Pol Susno Duadji resmi menjadi tersangka dan ditahan. Kuasa hukum Susno, M Assegef menilai alasan penahanan Susno terlalu dicari-cari.

"Ketika saya berangkat (keluar dari ruang pemeriksaan), saya menerima SMS (Susno) telah diperiksa sebagai saksi, Susno lalu disodori surat perintah penangkapan dan dijadikan tersangka, Selanjutnya akan ditahan, ini baru lima menit yang lalu" kata Assegaf

Siapa yang tidak kenal dengan beliau, seorang perwira polisi punya tiga bintang, mantan Kabareskrim yang kebetulan sekali kelahiran Sumatera Selatan 1 Juli 1954 tepatnya Pagaralam, Lahat.

Sangat tidak masuk akal dan diluar dugaan, sang Whistle Blower terkena suaranya sendiri. Itulah potret hukum di negeri dagelan.. (baca selengkapnya)