PARA KOMANDO


Itulah sedikit dialog dalam buku Pejalananan Seorang Prajurit "PARA KOMANDO" antara Presiden Soeharto dengan Letjen Sintong Panjaitan yang waktu itu menjabat sebagai Panglima Kodam IX Udayana. Sebagai Pangdam ia mengambil resiko untuk menyampaikan permohonan rakyat Timor Timur kepada Presiden walaupun saran tersebut ditolak mentah-mentah oleh Presiden.

Lahir di tanah batak tepatnya Tarutung pada tanggal 4 September 1940 dengan nama lengkap Sintong Hamonangan Panjaitan, lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) Angkatan 63 dan merupakan salah satu perwira yang banyak melaksanakan operasi tempur. Mulai dari operasi menumpas DI/TII di Sulsel dan Sulteng, G30S/PKI di Jakrata tahun 1965, Operasi Antiteror Pembajakan Pesawat DC 10 Garuda "Woyla" milik Indonesia di Bandara internasional Don Muang Bangkok tahun 1981, dan akhirnya dicopot sebagai Pangdam IX Udayana karena tersandung dengan "Insiden 12 Nopember 1991" di Dili yang lebih terkenal dengan nama Peristiwa Santa Cruz.

Apa yang menarik dari buku "Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando" mulai dari operasi-operasi tempur yang pernah dilaksanakan dan kontroversi peristiwa Maret 1983 atas perintah seorang Wakil Komandan berpangkat Kapten ingin mengamankan, mengambil "menculik" beberapa periwira tinggi ABRI, mirip dengan conter coup yang dilakukan Letkol Untung Komandan batalyon I/Kawal (G30S/PKI Tahun 1956).

Tidak ada komentar: